Anak Perempuan Berusia 8 Tahun Tewas Terkena Peluru Nyasar di Chicago

By Nad

nusakini.com - Internasional - Seorang anak perempuan Chicago berusia 8 tahun yang sedang berjalan dengan ibunya ketika dia ditembak di kepala dan dibunuh oleh seorang pria bersenjata yang menargetkan orang lain di Southwest Side kota telah diidentifikasi.

Kantor pemeriksa medis Cook County mengidentifikasi korban pada Minggu (23/1) sebagai Melissa Ortega dari Chicago. Sebuah laporan polisi mengatakan dia sedang berjalan di jalan dengan ibunya Sabtu (22/1) sore ketika seseorang melepaskan tembakan ke seorang tersangka anggota geng berusia 26 tahun yang meninggalkan toko terdekat, menurut Chicago Sun-Times. Polisi yakin dia adalah target yang dimaksud.

Gadis itu dinyatakan meninggal pada hari Sabtu di sebuah rumah sakit. Pria yang polisi yakini adalah target yang dimaksud, ditembak di tubuh bagian belakangnya dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Pihak berwenang tidak memiliki pembaruan tentang kondisinya pada hari Minggu.

Tidak ada seorang pun yang ditahan pada hari Minggu sehubungan dengan penembakan itu.

Inspektur Polisi David Brown mengatakan departemen tidak akan berhenti sampai para pelaku dibawa ke pengadilan.

''Pembunuhan tragis dan tidak masuk akal terhadap Melissa yang berusia 8 tahun telah mengguncang kota kami,'' dia menuliskan di Twitter pada hari Minggu.

''Tidak ada kata-kata penghiburan ketika hidup seorang anak dipersingkat. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kesedihan sebuah keluarga.''

Penembakan itu terjadi di tengah lonjakan pembunuhan di Chicago. Tahun lalu, kota itu adalah kota yang paling mematikan dalam seperempat abad, dengan sekitar 800 pembunuhan.

Melissa adalah seorang siswa di Akademi Emiliano Zapata, sebuah sekolah dasar di lingkungan Desa Kecil Meksiko yang kental, menurut Serikat Guru Chicago.

Gadis itu dan ibunya beremigrasi ke Chicago dari Meksiko tahun lalu, menurut anggota keluarga yang mengorganisir upaya online untuk membayar layanan pemakaman yang diharapkan akan diadakan di Meksiko. (AP/dd)